Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi terus melakukan berbagai upaya untuk kembali mengangkat ekonomi di Ibu Kota Jawa Tengah. Salah satunya dengan mendorong ekonomi kreatif di Kota Semarang dapat tetap bergerak di tengah pandemi covid-19 saat ini.
Pasalnya setiap lini usaha yang bergerak di bidang ekonomi kreatif dinilai dapat menghasilkan valuasi yang tinggi, dengan didasarkan pada pengolahan atas ide, kreativitas, dan keterampilan individual.
Dan untuk mendorong geliat ekonomi kreatif di Kota Semarang itu pun, sebuah Creative Hub disiapkan. Bersinergi dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemerintah Kota Semarang berupaya memberikan fasilitas kepada para pelaku ekonomi kreatif dalam mengembangkan usahanya.
Ditempatkan pada Galeri Industri Kreatif dan Gedung Outdetrap yang keduanya berada di Kawasan Kota Lama Semarang, diharapkan Semarang Creative Hub juga mampu menjadi wadah jejaring dalam menghubungkan seluruh pelaku ekonomi kreatif di Kota Semarang.
Wali kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut mengungkapkan, pembangunan Creative Hub tersebut telah rampung dilaksanakan dan masuk ke dalam proses persiapan serah terima asset dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Kota Semarang.
“Proses selanjutnya adalah Perumusan Standart Operating Procedure serta kerja sama dengan para komunitas guna pemanfaatan co working space di Kota Lama tersebut. Ditargetkan awal tahun ini dapat segera siap dan mulai dimanfaatkan oleh kawan-kawan komunitas ekonomi kreatif di Kota Semarang,” tuturnya.
Adapun terkait pengelolaannya, meskipun Creative Hub tersebut merupakan aset Pemkot Semarang, namun secara khusus Hendi menekankan bahwa aktivitas dan kegiatan yang ada didalamnya akan diserahkan kepada komunitas pelaku ekonomi kreatif yang ada di Kota Semarang.
“Dengan adanya fasilitas ini, tentu saja harapannya industri kreatif di Kota Semarang dapat semakin berkembang. Apalagi dalam masa pandemi seperti sekarang ini, ekonomi kreatifnya dapat menjadi salah satu sektor penompang penting,” pungkas Hendi.
Sementara itu, Kepala Disbudpar kota Semarang, Indriyasari menuturkan, rencananya ke depan akan ada event fashion show oleh komunitas yang diselenggarakan secara hybrid yaitu offline dan online yang melibatkan banyak sub sektor industri kreatif lainnya. "Kami akan melibatkan sub sektor seni pertunjukan, produk kriya, desain arsitektur, fotografi, animasi, dan sub sektor lain yang dapat saling mendukung," tegas Indriyasari.
Indriyasari melanjutkan, jika di dalam ini nantinya komunitas ekonomi kreatif di Kota Semarang dapat beraktifitas, berkreasi, dan berkolaborasi bersama dengan fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Kota Semarang. "Mulai dari pelatihan beserta sarana prasarana pelatihan, ruang fotografi, pembuatan film secara virtual, ruang seni pertunjukan serta sejumlah peralatan akan dapat dimanfaatkan oleh para komunitas," tuturnya.
0 Komentar