Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi memulai tahapan vaksinasi Covid-19 massal di Ibu Kota Jawa Tengah, dimana dirinya masuk ke dalam daftar 10 orang tokoh di Kota Semarang yang menjadi penerima awal, untuk memastikan vaksin yang dibagikan aman dan halal.
Wali kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu pun tiba bersama kesembilan tokoh lainnya, seperti Wakil Wali Kota Semarang Hevearita, Ketua MUI Kota Semarang Erfan Soebahar, serta segenap jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Semarang di Puskesmas Pandanaran, Kamis (14/1).
Namun walau telah datang dan mempersiapkan diri, Hendi akhirnya tak jadi divaksin karena merupakan penyintas Covid-19, yang saat ini masih memiliki ketahanan tubuh yang tinggi terhadap virus tersebut.
Bahkan dirinya saat ini masih aktif sebagai relawan donor plasma, yang rutin menyumbangkan plasma darahnya untuk penyembuhan pasien Covid-19 di Kota Semarang.
Atas keputusan tersebut, Hendi pun menyatakan juga telah siap jika dirinya tak masuk kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19.
"Saya termasuk penyintas Covid-19 dan telah berkonsultasi dengan tim dokter yang merawat saya pada saat terkena virus Covid-19. Rekomendasinya saya dianjurkan untuk melakukan tes darah terlebih dahulu," cerita Hendi.
"Saya pun kemudian mendapatkan hasil tes tersebut dengan antibodi mencapai 1 per 320. Hasil itu dinilasi sangat baik dan jauh di atas angka normal. Maka dengan tingkat imunitas antibodi tersebut, saya dinilai masih sangat kuat, dan tidak masuk kelompok prioritas," tekannya.
Di sisi lain, meski urung mendapatkan vaksin, Hendi meyakinkan masyarakat Kota Semarang untuk tidak perlu khawatir terhadap vaksin yang disediakan pemerintah secara gratis itu.
Dia menegaskan bahwa vaksin tersebut aman, halal, dan menjadi bagian dari upaya penting penanganan Covid-19 di Indonesia, khususnya Kota Semarang. "Vaksin itu tidak berbahaya, justru lewat vaksin upaya penanganan Covid bisa bertambah cepat dan tepat," tegas Hendi.
Hal itu dibuktikan dengan baiknya kondisi sejumlah tokoh di Kota Semarang setelah mendapatkan vaksin tersebut. Salah satunya Wakil Wali kota Semarang. Hevearita Gunaryanti Rahayu sebagai penerima vaksin yang semula sedianya diberikan untuk Hendi.
"Vaksin ini aman, terbukti dari Pemerintah Kota Semarang sudah membuktikan dengan disuntik dahulu. Ini adalah program pemerintah yang ingin melindungi masyarakat," pungkas Hendi.
Sementara itu, Ita, biasa akrab disapa Wakil Wali Kota Semarang tersebut, mengaku tidak merasakan gejala atau efek samping setelah tubuhnya disuntikkan vaksin.
Ita juga menceritakan mendapat sejumlah pertanyaan dari tim dokter, seperti apakah pernah terkena Covid atau tidak, pernah melakukan kontak erat dengan penderita Covid atau tidak, penderita penyakit autoimun atau tidak, kelainan darah,tensi darah, dan seterusnya.
"Alhamdulillah tidak ada dampak atau gejala yang dirasakan. Kalau saat disuntik seperti biasa tidak ada bedanya seperti vaksin yang lain, vaksin meningitis misalnya," ujar Ita.
1 Komentar
Pokoknya sbg warga semarang saya siap divacsin
BalasHapus